Monday, June 24, 2013

JANGANLAH DUNIA MEMPERDAYAKANMU

 Segala puji bagi Allah Rabb Jibril, Mika’il, dan Israfil. Selawat dan salam semoga dilimpah kepada Nabi terakhir dan amalan terbaik untuk segenap insan. Amma ba’du.

 Allah  berfirman maksudnya, “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)


Seolah-olah dunia ini telah menipuku. Ketika dunia dengan segenap perhiasannya mengelabui aku dgn syaitan berwajah manusia yang membisikkan ke telingamu, “Ayuh, nikmatilah masa mudamu! Sekarang ini adalah saatnya untuk kamu menunjukkan jati dirimu! Ini adalah akhir pekan, ayuh kita week-end di tempat yang istimewa, yang akan memuaskan kesenanganmu! Tak usah kau ragu, untuk apa kau sibukkan dirimu dengan hal2 yg remeh itu? Nikmatilah, hidupmu! Bebaslah, jangan jadikan duniamu bagaikan penjara [!!!].” Inilah contoh ungkapan  syaitan yang gemar menipu dan menyesatkan keturunan Adam sejak dahulu.




Sedarlah wahai diriku… Perjalanan hidup yang tidak lama ini, bagi seorang ‘musafir’ adalah ‘sepotong siksaan’ (qith’atun minal adzab) yang melukai hati dan perasaannya. Jauh dari sanak saudara, jauh dari sahabat dan tetangga, dan sangat jauh ...... Kita hidup di tengah keterasingan, namun beruntunglah orang-orang yang asing (al-Ghuroba), iaitu yang berusaha untuk menghidupkan kembali Sunnah yang nyaris mati dan Aqidah yang telah luntur dari dada ....
Rasulullah saw bersabda, “Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali dalam keadaan asing sebagaimana datangnya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim)

Orang yang asing itu adalah orang yang mempersembahkan solat dan amalannya, hidup dan matinya, segalanya demi Rabb alam semesta. Orang-orang yang tidak terlalaikan oleh kehidupan dunia dari mengingat dan mengagungkan Rabb mereka. Orang-orang yang tidak menjual akhiratnya demi mendapatkan  dunia yang hina dan tak berharga. Orang-orang yang memiliki keyakinan sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair cendekiawan,

Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cerdas
Mereka menceraikan dunia kerana bimbang akan fitnahnya

Mereka mengerti kalau ternyata dunia
Tidak layak untuk dijadikan tempat hidup selama-lamanya

Maka mereka seimbangkan dunia menjadi samudera
Dan mereka gunakan amal solihnya sebagai bahtera
Yang berlayar di atasnya

Siang dan malam disirami dengan bisikan-bisikan syaitan dan dihidangkan dengan tarikan kemungkaran?Ketika manusia sudah menjelma menjadi ‘binatang-binatang’ yang tidak lagi mengenal halal dan haram, tidak mengenal tauhid dan syirik, tidak peduli iman atau kekafiran, apalagi taat dan kemaksiatan… fa inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun.
Firman Allah yg bermaksud, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu dengan sebenar-benar ketakwaan kepada-Nya. Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan sebagai muslim.” (QS. Ali Imran: 102).
“Taatilah Allah dan taatilah rasul dan wasapadalah, apabila kamu berpaling maka ketahuilah sesungguhnya kewajiban utusan Kami hanyalah menyampaikan dengan jelas.” (QS. al-Ma’idah: 92). “Akan tetapi kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia, sedangkan akhirat itu jelas lebih baik dan lebih kekal.” (QS. al-A’la: 16-17).
Allah juga mengingatkan kita, “Alif lam lim. Apakah manusia itu mengira dia akan dibiarkan mengucapkan ‘kami telah beriman’ kemudian mereka tidak diuji. Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka hal itu agar Allah mengetahui siapakah orang-orang yang benar dan siapakah yang dusta.” (QS. al-Ankabut: 1-3).
“Di antara manusia ada orang-orang yang mengatakan ‘kami beriman kepada Allah dan hari akhir’ padahal sesungguhnya mereka bukan orang-orang mukmin. Mereka hendak menipu  Allah dan orang-orang yang beriman, padahal sebenarnya mereka tidak menipu siapa-siapa selain diri mereka sendiri. Namun, mereka tidak menyedarinya. Di dalam hati mereka terdapat penyakit, maka Allah pun tambahkan kepada mereka penyakitnya…” (QS. al-Baqarah: 8-10)

 Rasulullah saw bersabda, “Apabila penduduk surga telah memasuki surga dan penduduk neraka pun telah memasuki neraka, maka kematian didatangkan lalu diletakkan di antara surga dan neraka, kemudian ia diazab. Lalu ada yang berseru, ‘Wahai penduduk surga, kematian sudah tiada! Wahai penduduk neraka, kematian sudah tiada!’. Maka penduduk surga pun semakin bertambah gembira, sedangkan penduduk neraka pula semakin bertambah sedih kerananya.” (HR. Muslim).
 Nah, kira-kira di manakah tempat yang nyaman ketika itu, di surga ataukah di neraka?

Ya Allah kami memohon kepada-Mu surga dan kami berlindung kepada-Mu dari api neraka.





Segala puji hanya bagi-Mu, yang tidak ada tuhan yang benar kecuali diri-Mu. Salawat dan salam semoga terus tercurah kepada seorang hamba dan utusan-Mu, para sahabatnya, dan segenap pengikut setia mereka hingga kiamat tiba.

No comments:

Post a Comment

Cakk!!! Hope u'olls enjoy ya baca my blog...:-))
minta maaf klu ada salah silap...